Banyak orang yang
memponis dirinya dengan kalimat “rizki itu tuhan yang ngatur”, lebih parah
mereka menterjemahkan kalimat itu dengan kepasrahan seakan – akan memponis
bahwa rizki mereka dibatasi oleh tuhan, rizki mereka jumlahnya sudah ditentukan
tuhan (Allah SWT). Aku katakan itu adalah pemahaman yang salah, sesat dan
menyesatkan.
Padahal sesungguhnya
maksud dari
kalimat itu bukan seperti itu, Allah memang mengatur rizki setiap mahluknya bahkan sebelum ia dilahirkan Allah sudah menuliskan rzkinya tetapi
bukan membatasi rizkinya melainkan mencatatkan bagaimana prosesnya upayanya mendapatkan rizki itu maka semakin kita total semakin kita sungguh – sungguh berupaya berusaha semakin melimpah rizki yang akan kita dapatkan.
kalimat itu bukan seperti itu, Allah memang mengatur rizki setiap mahluknya bahkan sebelum ia dilahirkan Allah sudah menuliskan rzkinya tetapi
bukan membatasi rizkinya melainkan mencatatkan bagaimana prosesnya upayanya mendapatkan rizki itu maka semakin kita total semakin kita sungguh – sungguh berupaya berusaha semakin melimpah rizki yang akan kita dapatkan.
Jangan kita ponis jiwa
kita karena Allah maha penyang maha pemurah Allah tidak mungkin membatasi
kenikmatan mahluknya Allah tidak mungkin “pelit” membatasi rizki mahluknya
karena Allah maha pemurah karena Allah menyangi umatnya yang taat dan bertakwa
karena Allah dekat dengan kita maka berbaik sangkalah pada Allah lalu perbaiki
terus hidup kita agar kita dicintai, dan jadilah manusia yang memaximalkan
usaha demi meraih rizki yang melimpah ruah yang telah Allah karuniakan dimuka
bumi ini.
Percayalah doa dan
usaha akan menentukan hidup kita akan menentukan keputusan sang maha pencipta
tak ada kekuatan yang akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita
selain kekuatan doa dan usaha yang
sungguh – sungguh, keduanya tidak akan bisa dipisahkan doa ibarat cahaya yang
akan menuntun kita dalam gelap sedang usaha ibarat kekuatan yang akan mendorong
kita untuk mencapai tujuan.
Ibarat kita berjalan
dilorong yang gelap, maka doa adalah cahaya yang akan menerangi jalan kita dan
kita berjalan adalah usaha yang akan membawa kita keluar dari lorong gelap itu.
Jika salah satunya tak ada misalnya doa, maka kita akan kegelapan dan berjalan
tanpa arah dan tujuan. Sedang jika kita tidak mau berjalan/berusaha untuk
keluar, meski doa terang benderang menerangi kita tak ada gunanya karena usaha
kita bernilai nol, maka tunggulah kita membusuk dalam limpahan cahaya do’a yang
terang.
“takdir Allah ada di
ujung usaha kita”
By nafa 25 November
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar